![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_H1kOao6MqUaJz0JJMkO8T1dJG5EW2Eklmbp6nXVExoUF-flt0BuX3q4lH4ndFPS864-g2DQtzIS-L0Fe7XFcyGZXekAI0WzB-R_PJrLXyLYAnwVuO0aD40CCuk3OuPYBdZr-/s320/images.jpg)
Perhatikan saja perbedaan orang di Indonesia dan Amerika. Orang-orang Indonesia yang berkantong tebal, bentuk tubuhnyapun menyesuaikan dengan menjadi tebal juga. Sedangkan mereka yang hidup dalam garis kemiskinan, bisa dipastikan tubuhnya kurus. Namun orang-orang Amerika yang berduit, mereka kurus-kurus karena mengkonsumsi makanan organic yang harganya selangit. Sedangkan yang tidak berduit mereka hanya mampu mengkonsumsi junk food yang tentunya memelarkan ukuran badan mereka karena kandungan lemak yang cihui banget.
Tapi apakah benar kalau dua hal tersebut bisa disimpulkan dengan pernyataan seperti di atas?
Di Indonesia sendiri, kita sering menemui ucapan seperti,
“Kok kamu kurus sekarang, habis sakit ya?”
atau
“Pasti kamu gak punya duit untuk makan ya? Makanya kurus begitu.”
“Ayo makan yang banyak, biar gemuk dan sehat.”
Kalau hal seperti tersebut yang terjadi, pernyataan apalagi yang bisa ditambahkan?
0 comments:
Post a Comment
komen!