Ahhh, perempuan... Nasib perempuan...
Sungguh banyak kejadian tragis yang dialami perempuan. I was shocked reading one of article from kompas online, artikel yang berjudul Tak Pakai Kaus Kaki, Wanita Somalia Dicambuk, betapa menderitanya menjadi perempuan di negara Somalia. Hukuman cambuk akan dengan mudahnya dilayangkan ketika seorang perempuan tidak memakai kaos kaki dan jilbab. Banyak warga sipil yang hidup dalam garis kemiskinan, and tentu saja, banyak pula perempuan yang tidak memakai jilbab dikarenakan tidak mampu untuk membelinya. seperti yang tertulis,
"Kebanyakan wanita ini adalah pedagang sayuran, jadi mereka miskin dan tidak mampu membeli jilbab seharga 600.000 shiling Somalia (sekitar Rp 230.000)," kata wanita pedagang jagung itu.
"Kebijakan apa itu?" pikirku.
Betapa kejamnya kelompok radikal yang berkuasa atas nama agama, syariat Islam.
Sebagai perempuan, terlebih lagi seorang ibu, tidaklah mungkin untuk memikirkan dirinya sendiri. Terlebih lagi ketika kecilnya pendapatan yang digunakan untuk menyokong keluarga. Apa iya, seseorang akan lebih memprioritaskan pembelian jilbab daripada memberi makan pada anak-anak dalam keluarganya?
Di negara yang sama, hal yang membuatku lebih shock, adalah hukuman cambuk bagi perempuan yang memakan bra. What the fuck? Apa yang ada dalam pikiran orang-orang yang memberlakukan kebijakan bodoh seperti itu? Ketika kepala dan kaki harus ditutup rapat, kenapa payudara harus dibiarkan terurai? Dan yang membuatku tak habis pikir adalah bagaimana mereka bisa mengetahui bahwa seorang perempuan tidak mengenakan bra dibalik baju yang juga tertutup jilbab? Apakah ada sidak bra? Dimana perempuan harus menyingkap pakaiannya? mengapa perempuan? Mengapa?
Kenapa perempuan yang disalahkan dan harus membungkus rapat tubuhnya ketika lelaki tak dapat mengatur syahwatnya?
Kenapa perempuan yang disalahkan ketika tidak bisa sepenuhnya mengurusi urusan domestik karena harus bekerja mencari uang?
Kenapa perempuan diceraikan ketika hanya sekali menolak untuk berhubungan seks, ketika terlalu capek melakukan double jobs, domestik job dan mencari uang?
Kenapa perempuan yang...
Kenapa perempuan yang disibukkan dengan kerumitan sesaji tanpa bantuan suami?
Kenapa perempuan yang disalahkan, dan dianggap sebagai monster penakhluk suami ketika seorang suami membantu pekerjaan domestik?
0 comments:
Post a Comment
komen!