Kalau tidak salah, waktu itu hari Sabtu malam, tanggal 2 Oktober 2010. Dengan spontanitas, kami berombongan mencabut pantat kami dari lantai dingin kediaman seorang teman. Beberapa yang lain sibuk membereskan sampah-sampah dari camilan dan kulit kacang, sedangkan aku sendiri sibuk membereskan arak membaginya ke dalam botol aqua ukuran tanggung dan memasukkan ke dalam tas.
Lalu melesatlah kami menuju Universitas Udayana, ya sebuah kampus di Denpasar.
"Siapa aja yang main?" Tanyaku.
"Geeksmile dan Navicula." Jawabmu.
Oooh...
"Emang masih acaranya?" Tanyaku lagi.
"Paling telat kayak biasanya." Timpalmu sambil tetap memperhatikan jalanan yang sangat macet karena malam Minggu.
Suara musik underground terhentak dari panggung ketika kami memarkirkan motor kami. Seperti biasanya, hampir semua orang berkaos hitam dan beberapa mangangguk-anggukan kepalanya mengikuti irama keras. Kami terus menuju belakang panggung melewati para penonton yang terpaku ke arah panggung. Sambil menunggu penampilan kedua band tersebut di atas, botol-botol arakpun berkeliling dari tangan satu ke tangan yang lain, bergantian menghampiri mulut-mulut kami.
Suara MC dari panggung, memecah malam, sekelompok Sexy dancer akan segera beraksi rupanya.
"Hah!!! Yang bener aja?" ucapku setengah berteriak.
Kulangkahkan kaki mendekat ke panggung, tak percaya mataku melihat sekelompok perempuan yang berpakaian minim meliuk-liuk erotis. Penonton merangsek mendekati panggung, terikan-teriakan melecehkanpun bersahut-sahutan.
"Gila!" Ucapku dalam hati. "Kok kayak di club-club di Kuta yaa??? Apa yang ada dalam pikiran panitia..."
Yaa...
sexy dancers di acara perayaan Lustrum Teknik Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Take a look at the poster, mereka menulis SEXY DANCER dengan font besar-besar.
Mungkin aku yang kuno dan gak up to date dengan acara-acara di Kampus, tapi tetep aja pertanyaan besar di dalam hati.
Hmmm...
Apakah ini sebuah kreatifitas dalam sebuah wadah pendidikan tinggi di Indonesia???
Ibuuuuuuuuuu... tolong aku...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hmmm, kasihan juga ya mahasiswa tehnik kekurangan kreativitas dan ide-ide cerdas dalam buat event. Sepertinya ini acara hasil dari "impian" anak mahasiswa yang ingin sekali kampusnya "segaul" cafe.... wadoh gawat. Kampus tidaklah sama dengan cafe bukan? Atau sekarang sudah sama?
ReplyDeleteinget gak, pas jaman kita kuliah dulu... ciee berasa tua nih :)
ReplyDeleteyang joget2 dipanggung kan disebutnya dancer aja... gak ada embel2 sexee-nya :) ato jauuuh kembali kejaman SD, namanya gerak dan lagu...
Tapi, mungkin karena di Bali lebih gampang nyari yang begituan kali yaa??? pada bosen dengan tarian traditional dan maels mikir kreatip!
Dari pada repot, tinggal ke deliciousnite street, mekacakan deeh, si sexee dancers disana :)