Jauh dari angan-angan untuk menghabiskan hari di Candidasa, sebuah kawasan pariwisata yang terletak di Kabupaten Karangasem. Selama ini Candidasa hanyalah sebagai tempat persinggahan kami dalam perjalanan menuju daerah pariwisata di belahan timur Bali . Namun hari itu, Sabtu tanggal 20 November 2010, secara spontan kami memutuskan untuk berkunjung kesana.
Sama seperti kebiasaan kami, keluar masuk hotel dengan menanyakan rate harga serta melihat-lihat keadaan kamar perkamar. Hal yang tak biasa dilakukan pasangan pada umumnya memang, tapi itulah kami. Karena pada umumnya pasangan yang mencari hotel untuk check in, namun kami sekedar untuk mengetahui harga dan mengetahui kondisi kamar dan hotel. Kebiasaan ini berawal dari banyaknya teman dan kerabat yang tinggal di luar Bali meminta bantuan kami untuk mencarikan akomodasi ketika mereka ingin menhabiskan liburan di Bali. Mau tidak mau, kami sering mengunjungi hotel-hotel di daerah wisata seperti Sanur, Kuta dan Ubud. Tak sedikit dari mereka yang menyukai hotel yang kami rekomendasikan, sehingga terpaksalah kegiatan untuk melihat hotel menjadi hobby kami :)
Anyway, kembali ke inti cerita. Terdamparlah kami di sebuah hotel mungil, tepat dipinggir pantai. Seperti impian kami sebelumnya, hotel dengan kolam renang yang langsung menghadap pantai. Tersebutlah Hotel Natia, mempunyai kamar hanya dalam jumlah belasan. Dan ketika kami memesan kamar, hanya ada satu kamar saja yang berpenghuni, dan tentunya kamar-kamar lainnya available. Menyedihkan memang. Namun hotel tersebut jauh lebih beruntung dibanding beberapa hotel yang telah kami sambangi sebelumnya yang tidak mempunyai tamu seorangpun. Tawar menawarpun termufakati dengan harga yang sangat murah, yaitu Rp 450.000 nett untuk deluxe room, karena harga normalnya adalah 70 US$. Kondisi kamar yang cantik, ber-AC, tersedia bath up, kolam renang tepat dipinggir pantai dan juga breakfast. Waaah... Nikmat rasanya...
Tanpa ba...bi... bu... setelah mendapatkan kunci kamar, kami langsung menyeburkan diri kedalam kolam renang impian kami. Terus berenang hingga sunset meninggalkan barat.
aaaaaaaaaaaaaah...
bir dingin...
sebatang kretek...
sunset...
dan tentunya yang tersayang...
what else you can expect???
That's heaven...
the real one
Sedikit ironis memang. Sebuah kolam renang tepat di samping pantai. Dan kami tetap memilih untuk berenang di kolam renang tersebut. Sebenarnya bukan alasan tidak bisa berenang, memang sih salah satu dari kami tidak bisa berenang, alasan yang lebih parah lagi karena gak suka rasa air laut yang asin, dan jadi perih banget kalau masuk mata. Dan lagian, ombak yang gede-gede (sebenarnya juga tidak besar juga sih) suka bikin ngeri, ya karena itu tadi, tidak bisa berenang. iiiiiiiih... jadi pengen malu :)
Keesokan paginya, hampir tengah hari sebenarnya, setelah breakfast ala kadarnya, kami kembali berenang terus sampai lepas tengah hari. Berhubung hotel yang sepi, kami berhasil merayu pegawainya untuk mengijinkan kami berenang sampai puaaaaaas...
Penasaran dengan bagaimana kehidupan malam di Candidasa? Read the article after this one :)
0 comments:
Post a Comment
komen!